Mencari Bahagia
Assalamualaikum.
Sekian lama rasanya tak meluah perasaan di blog yang sangat sendu ini. Walaupun sendu tapi impaknya tetap ada. Layankan aja. Heee.
Sibuk dengan kerja dan lain-lain urusan dunia kadang-kadang kita lupa janji kita pada Allah. Tapi kalau kita sedar, Allah itu selalu saja 'ketuk kepala' kita untuk sedarkan kita. Lembut dan tak menyakitkan. Lagi lambat kita tersedar. =_='
Janji solat awal waktu, janji tak melawan cakap suami, janji datang kerja awal, janji belanja duit untuk yang perlu dan macam-macam janji. Lagi parah, berjanji dengan syarat Allah tunaikan hajat kita. Sedar tak sedar, Allah tunaikan apa yang kita mintak. Walaupun dalam doa kita yang tergesa-gesa lepas solat. Ada tu, apa yang kita minta dalam hati je terus Allah tunaikan.
Allahuakbar.
Sebenarnya, jika terdetik saja niat kita untuk buat baik dan jalankan hidup dengan cara yang baik-baik saja, itu mungkin tanda Allah 'ketuk' hati kita. Kita patut buka hati dan biarkan Allah 'ketuk' kita lebih banyak lagi.
Jangan pula sampai Allah 'ketuk' kita kuat-kuat. Contohnya ambik nikmat tenang dalam hidup kita, ambik mata kita sebab penyakit, ambik kaki kita sebab eksiden. Nauzubillah min zalik. Melainkan allah nak uji kita, siapa kita nak menolaknya.
Bayangkanlah kalau hidup kita sebenarnya singkat. Yang kita tinggalkan di dunia ni bahagia tak?
Ada orang jumpa kebahagiaan dia pada duit berkepuk dalam bank, ada pulak pada kereta mewah dan rumah besar, ada yang pada anak-anak yang comel dan bijak, ada pada kerja yang hebat dan jawatan yang besar, ada pada ramainya kawan-kawan yang happening.
Bagi aku, bahagia aku cuma pada Mak yang tua dan sangat baik hati, pada suami yang baik uchuk acham dan selalu memaafkan, pada adik-beradik yang menghormati dan sayangkan Mak, pada kawan-kawan yang menerima seadanya.
Bahagia aku bila Allah selalu mengetuk hati ini.
Mengingati mati.
ps - Ketuk-ketuk Ramadhan. (Main-main kan Nora! ;p)
Comments